Untuk memberi gambaran tentang
sejarah desa Selogringging memang sangat sulit mendapatkan sumber yang pasti karna karna tidak adanya sumber tertulis maupun lisan yang kredibilitasnya
dapat dipercaya. Satu satunya sumber sejarah yang mendukung cerita asal-usul
desa Selogringging adalah bangunan makan yang oleh masyarakat selogringgin
dipercaya sebagi makam Ki Ageng Putut yang berada di samping Pondok Pesantren Ki Ageng Selo.
Menurut penuturan lisan beberapa
orang tua yang berada di Selogringging . Ki Ageng Putut adalah seorang tokoh
muslim dari mataram. Beliau berteman baik dengan Ki Ageng Gribig yang kini
dimakamkan di Jatinom, Klaten. Adapun asal-usul desa Selogringging menurut
penuturan beberapa orang tua yang ada di Selogringging berawal dari ketika Ki
Ageng Putut sedang Rihadhah atau Wiridan di suatu tempat di sekitar sungai.
Banyak sekali yang menemani atau mengikuti Ki Ageng Putut. Orang-orang yang
menemani Ki Agung Putut wiridan duduk diatas batu. Karna terlalu lama menunggu Ki
Ageng Putut wiridan kaki mereka sampai kesemutan(gringgingen dalam bahasa
jawa). Dari itulah akhirnya berkembang menjadi sebutan watu gringging. Dan
akhirnya dikenal masyarakat hingga sekarang
ini menjadi desa Selogringging . selanjutnya Ki Ageng Putut mendirikan
padepokan Ki Ageng Selo dan beliau berdakwah menyebarkan agama islam hingga
wafat dan dimakamkan di kampung Selogringging.